MENGAPA PENDIDIKAN KARAKTER ITU DIPERLUKAN?
Oleh:
Diana Indria Sari, SE, M.Pd
SMP Negeri 10 Cimahi
Manusia adalah
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Ia selalu memerlukan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Rasa sosial yang ada dalam diri setiap
manusia membuatnya mampu untuk mencari dan membina hubungan secara positif
dengan manusia lain. Demikian pula, manusia telah memiliki kemampuan lahiriah
untuk berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya, selain manusia.
Pada saat ini
sering kita jumpai pertikaian yang terjadi di kalangan masyarakat. Baik
masyarakat dewasa, remaja maupun anak-anak. Rasa kebersamaan dan persaudaraan yang
dulu menjadi wajah masyarakat Indonesia yang penuh cinta kasih dan kekeluargaan
seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman perlahan mulai luntur.
Tingkat
kriminalitas mulai beranjak menjadi sosok yang wajar dalam keseharian. Kesopanan
dan kesantunan tak lagi ditunjukkan oleh anak-anak, kearifan pun tak lagi ditunjukkan
dalam pencerminan sikap keseharian orang dewasa.
Kaum intelektual
yang seharusnya menjadi contoh nyata perilaku, tak lagi dapat menjadi panutan
bagi orang awam. Maraknya korupsi yang dilakukan oleh “orang-orang berdasi”
menjadi topik gunjingan masyarakat yang wajar dan hangat.
Tindakan anarkis
dilakukan pelajar dan mahasiswa menjadi tontonan umum atau anak-anak dengan keterbatasan
kemampuannya mengatasi konflik pribadi dengan melakukan bunuh diri sebagai
jalan pintas solusi masalah yang dihadapinya.
Jalan pintas untuk
mencari solusi atas suatu masalah tidak terlepas dari kematangan yang dimiliki
oleh manusia sebagai makhluk sosial yang berjiwa humanis. Proses humanisasi
manusia tidak terlepas dari pendidikan baik itu pendidikan formal, informal
maupun non formal. Proses pembelajaran yang dialami melalui pendidikan tak
dapat dipungkiri akan memberikan dampak kepada setiap individu.
Penyelenggaraan suatu sistem pendidikan adalah dihasilkannya manusia terdidik yang dewasa secara intelektual, moral,
kepribadian, dan kemampuan. Namun sering kita soroti pada akhir-akhir ini yang berlangsung adalah dimensi penguasaan pengetahuan peserta didik yang belum tentu berdampak kepada pengembangan kemampuan intelektual, kematangan pribadi, kematangan
moral dan karakter.
Sejalan dengan
perubahan masyarakat, hingga kemudian pemerintah merasa perlu mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2017 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Pepres ini mengatur karakter yang menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti; yang meliputi penguatan nilai-nilai religius, jujur,
toleran, disiplin, bekerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab
Pendidikan karakter
merupakan tanggung jawab bersama, yaitu tanggung jawab keluarga,
satuan pendidikan,
dan masyarakat. Apabila semua pihak menerapkan pendidikan karakter
dalam mendidik, maka diharapkan munculnya kembali wajah Indonesia yang
berbudaya, menjunjung tinggi akhlak mulia, nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti
Alangkah indah dan
damai jika kita hidup kembali dalam masyarakat berbudaya. Kita dapat memulai menanamkan karakter-karakter yang menjunjung tinggi akhlak mulia,
nilai-nilai luhur, kearifan, dan budi pekerti yang
di mulai dari diri kita terlebih dulu, lingkungan keluarga dan instansi
pendidikan di mana kita berjuang mencetak manusia pintar yang berakhlak.
Kegiatan pembelajaran yang kita lakukan
sudah seharusnya dapat mengembangkan pengetahuan, sikap keterampilan sosial yang berisikan konsep dan pengalaman belajar yang dipilih dan diorganisir dalam kerangka studi keilmuan sosial.
Dapat membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian peserta didik agar memiliki wawasan yang lebih luas serta kepribadian yang utuh khususnya dalam membentuk sikap, tingkah laku dan jati dirinya terutama dalam menghadapi manusia lain, masyarakat dan permasalahan social dan pembentukan
humanisasi.
Jika kemajuan perkembangan kehidupan social menjadi penyakit
yang telah merubah rasa empati dan simpati masyarakat Indonesia menjadi berkurang dan mulai melunturkan sikap kepedulian yang dulu begitu tinggi dalam masyarakat
Indonesia maka pendidikan karakterlah
yang dapt menjadi obat pemulihannya.
Semoga dengan
penanaman pendidikan karakter yang sedini mungkin dapat menjaga
rasa kepedulian dan empati terhadap sesama manusia, sebagai makluk sosial
yang humanisasi dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai
dan banggakan.
0 Response to "MENGAPA PENDIDIKAN KARAKTER ITU DIPERLUKAN?"
Post a Comment