RESENSI
RESENSI
Judul Buku : Diari Ummi Mujahidah
Penulis : Nurlaela Siti
Mujahidah
Penerbit : MG Publisher
Cetakan Pertama : Juli 2017
Cetakan Kedua : September 2017
Tebal : 142 halaman
ISBN : 978-602-61530-7-4
Dari Sang Mujahidah
Oleh
: Imas Sarinah, S.Pd.
Menjadi seorang ibu bagi kaum hawa
bukanlah hal yang mudah. Apalagi menjadi seorang ibu yang mujahidah merupakan
hal yang luar biasa. Kehidupan yang tak selamanya berpihak, tak berjalan mulus,
berliku serta penuh tantangan dan rintangan acap kali melahirkan seorang ibu
yang gagal. Namun melalui buku antologi cerpen “Diari Ummi Mujahidah” inilah
kita dapat belajar banyak bagaimana menjadi ibu yang mujahid. Bagaimana menjadi
ibu yang cerdas dalam menghadapi kesulitan. Bagaimana menjadi ibu yang bijak
dalam mengambil keputusan. Bagaimana menjadi ibu yang sabar dalam menghadapi
cobaan dan bagaimana menjadi ibu yang mampu mendidik anak-anaknya untuk selalu
taat kepada Sang Maha Kholik.
Buku ini sebenarnya cukup sederhana dan
ringan untuk dibaca. Isinya pun berupa rangkaian kisah harian seorang ibu yang
mungkin pernah dialami juga oleh ibu-ibu yang lainnya. Namun gaya penceritaan
pengarang yang bersudut pandang sebagai tokoh utama mampu menghadirkan tokoh
ibu/ummi yang berkarakter luar biasa. Selalu memaknai hidup dengan penuh
keihklasan. Seperti digambarkan dalam cerpen yang berjudul “Ummi yang
Mujahidah” , sang tokoh berusaha untuk bersikap tegas dan keras terhadap
anak-anaknya terutama dalam hal beribadah. Melatih anaknya bershaum dalam usia
lima tahun, membiasakan putri kecilnya berjilbab sejak usia tujuh tahun,
menyaksikan ayah anak-anaknya memukul mereka ketika tidak salat, termasuk
mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang sia-sia meski sedang trend. Padahal hatinya menangis, merasa kasihan, sedih dan tak tega
menyaksikan semuanya. Namun ia tetap bertekad kuat untuk meneruskan dan
mendidik anak-anaknya demi yang terbaik untuk mereka.
Tokoh
Ummi yang kesehariannya sebagai seorang guru honorer, dituntut bekerja cerdas
dan berpikir keras hadir sebagai sosok yang pandai memanfaatkan segala situasi
dan kemungkinan seburuk apa pun untuk hal yang positif. Seperti mencuri waktu
untuk membaca dan menulis, menghapal Al-Quran sambil memasak, mengajarkan ahlak
dan budi pekerti melalui dongeng-dongeng yang dibacakan untuk anak-anaknya
tatkala mau tidur termasuk mencari dan membacakan buku untuk suaminya.
Selain
itu, alur cerita dalam antologi cerpen ini pun begitu mengharubirukan perasaan
para pembacanya. Rangkaian cerita sang tokoh yang kerap mendapat ujian hidup
dengan kondisi ekonomi seadanya, suami yang di-PHK, sekelumit tuntutan dan
dermaan guru honorer, pindah-pindah rumah kontrakan, kontraksi melahirkan yang
berkali-kali bahkan ketika persediaan makanan hampir tiada. Ternyata, pengarang
mampu membuat pembaca termehek-mehek bahkan mungkin bisa membuat aliran deras
air mata para pembaca tak dapat dihentikan.
“Ketika
Engkau Terlelap”, salah satu judul cerpen lain yang mengoyak hati dan menguji
kesabaran, menuntut seorang ibu untuk bisa bersikap bijaksana terhadap
anak-anaknya. Cerita yang lain “Hijau yang Merah”, mengajarkan kita untuk tetap
bersikap ramah dan tidak marah. “Sekolah Nisa”, melatih kita untuk bersikap
ikhlas dalam memahami karakter anak bahkan rela berkorban untuk melakukan apa
yang diinginkan anak dalam imajinasi sekolahnya. Tawa kecil pun akan
menyeringai jika Anda membaca judul yang satu ini. Kocak, lucu, aneh tapi seru.
Gampang tapi susah, yah seperti itulah sosok Ummi dalam cerita ini. Seperti
itulah gaya penceritaan dan alur ceritanya. Namun, sepertinya antologi ini akan
lebih hidup dan imajinatif lagi jika deskripsi latar setting-nya dilumuri dan
dibumbui dengan gaya bahasa dan majas di dalamnya.
Demikianlah
beberapa yang dapat dijelaskan dari antologi ini. Rupanya tak bisa pula
dijelaskan satu persatu tiap judulnya. Sebaiknya Anda membaca langsung bukunya.
Terutama bagi Anda para ibu, calon ibu, anak gadis, suami, ayah dan anak, jika
ingin belajar memaknai dan mensyukuri hidup, maka wajib membacanya.
0 Response to "RESENSI"
Post a Comment