EVENT
FORUM TAMAN BACAAN
MASYARAKAT SUKABUMI
MENGGELAR DISKUSI BULANAN
Sukabumi (Guneman) – Peran Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) bukan hanya soal menggiatkan literasi. Lebih lanjut, TBM merupakan wadah kegiatan dalam
meningkatkan kualitas karya masyarakat. Lebih lanjut, TBM diharapkan menjadi sumber penelitian efektif bagi
permasalahan sosial kemasyarakatan, seperti budaya, bahasa, pendidikan, keterampilan,
bahkan pertanian.
Pesan tersebut
diungkapkan oleh salah satu Penasehat
Forum Taman Bacaan Masyarakat Sukabumi, Dedi Mulyadi, dalam sambutannya ketika membuka diskusi bulanan FTBM Sukabumi, Minggu (4/11). Diskusi bulanan ini diselenggarakan untuk ketiga kalinya di halaman Mesjid Agung Raya Kota Sukabumi. "Semoga silaturahmi antar pegiat taman bacaan masyarakat
se-kota dan kabupaten Sukabumi ini dapat melahirkan program unggulan yang
membuat TBM melahirkan solusi alternatif bagi permasalahan di masyarakat,"
kata Dedi.
Panitia mengundang sekitar 20 TBM dari seluruh pelosok Kota dan Kabupaten
Sukabumi untuk berpartisipasi
dalam diskusi bulanan tersebut. Beberapa TBM yang hadir merupakan TBM-TBM yang sudah bertahun-tahun berjuang di
masyarakat, seperti TBM Gentong Pasir Sukaraja, TBM Fastabikhul Khairot
Cikembar, TBM Ma’murina Lebur Situ, dan TBM Bambu Biru Cicantayan. Selain TBM resmi, diskusi tersebut juga
mengundang beberapa komunitas pegiat literasi seperti Komunitas Pustaka
Inspirasiku Nagrak, Lover Library Community Universitas Muhammadiyah Sukabumi,
dan Komunitas Vespa Pustaka Karang Tengah Cibadak.
"Kami baru beberapa bulan ini dapat berkumpul
dalam sebuah forum. Sebelumnya gerakan taman bacaan memang bersifat parsial dan
individual," ujar Roni Fardiansyah,
Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat
Sukabumi menjelaskan. Selain menginisiasi kegiatan diskusi, Roni pun membawa hasil karya relawan TBM yang dikelolanya yakni berupa
makanan ringan sejenis sukro.
Ibu Nurhayani, seorang peserta kegiatan dari TBM Fastabikhul Khairat,
mengungkapkan bahwa ikhwal
perjuangannya mendirikan TBM adalah karena kecintaannya terhadap literasi dan
anak-anak. Setelah hampir
lima tahun, kegiatan taman baca yang dikelolanya kini lebih bervariasi.
"Dari mulai baca buku biasa
sampai membantu anak-anak mengerjakan PR dan mengajarkan mereka keterampilan
prakarya," tutur Nurhayani.
Perhatian Pemerintah
Penasehat FTBM Sukabumi, Dedi Mulyadi, dan Pustakawan Perpustakaan Daerah Kab. Sukabumi,
Nani Nafisah, menerima donasi buku karya salah satu penulis yang
hadir dalam kegiatan FTBM kemarin.
Dalam sambutannya, Nani mengungkapkan bahwa FTBM harus bersinergi dengan pemerintah.
"Dinas Pendidikan itu orang tua
dari TBM. Mereka memiliki bagian PKBM sebagai jejaring pendidikan informal di
masyarakat," kata Nani.
Hal tersebut diamini oleh Dedi Mulyadi.
Menurutnya, ada tiga faktor keberhasilan TBM. Pertama adalah kegigihan para
relawan TBM sendiri. Kedua adalah dukungan dari pemerintah. Ketiga adalah
dukungan pihak swasta melalui program CSR mereka.
"Para relawan TBM mempunyai kegigihan.
Mereka menyertakan hati mereka dalam membangun geliat literasi di masyarakat.
Nah, pemerintah adalah pelindung bagi program tersebut," Jelas Dedi.
Di kemudian
hari, ketiga faktor tersebut
diharapkan bersinergi. Oleh
karena itu, Dedi berharap misi-misi FTBM pun dapat selaras dengan program yang
sudah ada di Dinas Pendidikan. (Panji
Pratama)
0 Response to "EVENT"
Post a Comment