TEKNIK MENULIS BERITA
KABARKANLAH!
(MARI MENULIS BERITA)
Oleh: Oesep “KangOz” Kurniadi
(Pemred Guneman Online)
Pengertian
Berita
Berita, menurut mantan bos penulis di Kompas Gramedia, Jakob Oetama:
“Berita bukan fakta, berita itu laporan tentang fakta.”
Banyak definisi tentang berita, namun dari beberapa
pakar seperti Dean M. Lyle Spencer, Willard C. Bleyer, William S Maulsby, dan
Eric C. Hepwood, seperti dikutip Dja’far H. Assegaf (Jurnalistik Masa Kini : 1983) sama-sama menekankan unsur
“menarik perhatian” dalam definisi yang mereka buat. Penulis menyimpulkan, berita
adalah laporan tentang suatu fakta atau kejadian yang dapat menarik perhatian
pembaca.
Nilai Berita
Untuk menarik perhatian pembaca, berita harus
mempunyai nilai –nilai penarik perhatian. Di antaranya:
1. Aktual atau timeless.
Ini menjadi nilai berita utama tentang kejadian terbaru, hangat, dan up to date.
2. Proximity atau kedekatan. Kedekatan
dalam pengertian ini bisa berupa kedekatan jarak dan kedekatan emosional.
Berita tsunami
di Pangandaran, tentu menarik perhatian pembaca di daerah Pangandaran dan Jawa
Barat. Namun tidak terlalu menarik untuk pembaca di Paris. Bisa menjadi menarik
ketika warga Pangandaran yang membacanya meskipun berada di Paris. Ini
disebabkan karena ada kedekatan secara emosional.
3. Size atau besaran berita. Berita tsunami Pangandaran akan menarik
perhatian pembaca di mana pun jika menelan korban ribuan jiwa.
4. Importance atau kepentingan. Hal-hal
penting tentang hidup dan kehidupan tentu akan menarik perhatian pembaca. Misalnya
kenaikan harga BBM, kondisi negara, Pilpres, dan lain-lain.
5. Tokoh atau figure.
Jika ada orang digigit anjing mungkin tidak terlalu menarik. Lain hal jika yang
digigit adalah Vanessa!
6. Minat pribadi atau self
interest. Berita tentang sepak bola tentu lebih menarik bagi pembaca
penyuka sepak bola.
7. Uang atau money. Jika
kita menemukan berita “21 Hari Bebas Hutang” tentu kita akan lebih melotot bukan?
8.
Hots atau berita “panas”. Tidak perlu
dijelaskan, cukup diakui dalam hati saja.
9.
Pertentangan atau conflic.
Ya benar, segala sesuatu yang berbau konflik akan membuat penasaran sampai
diketahui ending-nya. Contohnya,
Cebong vs Kampret!
10.Hal yang luar biasa
atau unusual. Pada dasarnya manusia
menyukai hal-hal
aneh dan luar biasa di luar kewajaran. Misalnya anak umur 4 tahun sudah hapal
Quran 30 juzz atau kakek tua mampu mendaki Everest.
11. Kecelakan dan bencana alam. Kita
akan tertarik kepada hal-hal yang sifatnya mendadak dan tragis. Jika ada
kecelakan atau bencana alam, kita terdorong untuk bertanya siapa korbannya,
berapa banyak, dan penyebab terjadinya peristiwa.
12.Human interest atau kemanusiaan.
Kisah-kisah perjuangan, hero,
penderitaan, kesedihan, dan tentang sesuatu yang menyentuh sisi kemanusiaan
merupakan nilai yang bisa menarik perhatian.
13.Kejahatan atau criminal. Itulah sebabnya kenapa ada koran Pos Kota, Lampu Merah,
dan sebagainya yang muatan beritanya 90 persen tentang kriminal.
Jenis-Jenis
Berita
Ada beragam jenis berita dalam suatu penerbitan media.
Berdasarkan waktu terjadinya peristiwa, berita dibagi menjadi dua, yaitu berita
langsung (straight news) dan berita
tidak langsung dan disajikan dengan sudut pandang yang berbeda (soft news).
Dari sisi sifat kejadian, berita terdiri dari 1) berita yang direncanakan, dan 2) berita tidak terduga atau dadakan karena suatu peristiwa tidak terdeteksi sebelumnya.
Dari sudut cakupan masalah, berita digolongkan menjadi
banyak jenis yang mencakup aspek kehidupan manusia. Mulai dari berita politik,
ekonomi, sosial, lingkungan hidup, agama, kesehatan, pertanian, pertambangan,
seni budaya, hiburan, gaya hidup, pariwisata, musik, dan lain-lain.
Berita-berita ini mengikuti segmen pembacanya.
Berdasarkan cakupan wilayah pemberitaan, berita terbagi menjadi empat besaran, yaitu berita lokal atau daerah, regional atau setingkat provinsi, nasional, dan internasional atau mancanegara.
Dari sifat pemberitaan, berita terkategorikan dengan
melihat isi berita. Ada isi berita yang bersifat memberi tahu (information), mendidik (education), menghibur (entertainment), dan mempengaruhi (persuasive). Bahkan di zaman sekarang,
ada berita yang isinya bersifat provokasi.
Untuk mengetahui jenis-jenis berita, silakan ambil sebuah surat kabar dan buka per halaman. Di pojok atas akan tertera jenis-jenis berita yang dimaksud.
Etika Penulisan
Berita
Sebelum menulis berita, mohon diingat baik-baik etika
ini.
1. Be Impartial.
Imparsial artinya tidak memihak, netral, jujur, dan
adil. Isi berita harus berimbang menyajikan fakta dari semua pihak yang terlibat
dalam sebuah peristiwa.
2. Be Accurate.
Akurat, teliti, verifikasi data atau fakta, juga tidak
salah nama, tanggal, angka, atau elemen konten berita lainnya. Selalu
membiasakan cek (dan cek kembali) dan konfirmasi kepada sumber dan narasumber.
3. Have good
news judgment.
Ini menyangkut hari nurani. Anda harus bisa memilah
dan mengidentifikasi mana yang layak jadi berita dan mana yang tidak layak. Selalu
pikirkan efek yang akan timbul dengan berita yang Anda tulis.
4. Never
editorialize. Dilarang Beropini!
Berita adalah laporan tentang fakta dan data. Ingat
yah, jangan
mengarang bebas!
Khusus point
keempat, disebutkan dalam Kode Etik Jurnalistik: "Wartawan Indonesia
selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan
fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah." (Pasal 3).
Teknik Menulis
Berita
Setelah mengumpulkan data, baik melalui pengamatan
langsung suatu peristiwa, melalui wawancara atau riset pustaka, selanjutnya
tugas wartawan adalah menulis berita.
Dalam penulisan berita, diutamakan mengandung
unsur-unsur berita yang dikenal dengan asas 5W+1H.
1.
WHAT (apa yang terjadi),
2.
WHO (siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut),
3.
WHY (mengapa terjadi),
4.
WHEN (kapan terjadinya),
5.
WHERE (di mana terjadinya), dan
6.
HOW (bagaimana cara terjadinya/kronologisnya).
Gampangnya, jika datang ke suatu tempat atau acara, atau melihat suatu
peristiwa, jawablah pertanyaan tersebut sebagai koleksi data dan fakta. Jadi, unsur-unsur
tersebut harus tercakup dalam sebuah tulisan berita. Mengenai susunan asas
tersebut tidak ada aturan khusus atau bebas didahulukan yang mana sesuai
nila-nilai berita. Jika nilai berita menyangkut tokoh terkenal, unsur WHO bisa didahulukan.
Struktur tulisannya terdiri dari judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead), dan isi berita (body). Prinsip penulisannya adalah mengedepankan
fakta terpenting atau dikenal dengan istilah mode piramida terbalik (inverted
pyramid). Bersambung!
(Dari Berbagai
Sumber)
0 Response to "TEKNIK MENULIS BERITA"
Post a Comment