SEHEBAT APAPUN TRAINER TIDAK AKAN BERARTI KALAU HASIL PELATIHAN TIDAK DIPRAKTEKKAN.
Bandung-Guneman
(10/20). “Sehebat
apapun trainer yang mengajar dalam
sebuah pelatihan tidak akan berarti kalau peserta tidak mempraktekan sendiri
hasil pelatihan yang diikutinya.” demikian disampaikan Oesep Kurniadi,
S.Sen. pemimpin redaksi Guneman online, dalam pelatihan dasar penyuntingan naskah bagi
internal majalah pendidikan Guneman, di SMKN 4 Kota Bandung, 10 Februari 2019.
Lebih
lanjut editor senior di MG Publisher dan Guneman ini menegaskan pentingnya
kesabaran, kecermatan dan kemampuan
penguasaan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), Kamus Umum, Tesaurus
dan daftar kata baku bagi seorang penyunting. Menurut Oesep, seorang penyunting
naskah juga harus banyak membaca. “Dengan banyak membaca wawasan penyunting
akan jauh lebih luas.” tegasnya.
Pada
sesi lain, Esep Muhammad Zaini, M.Pd., menegaskan pentingnya kemampuan
menyunting bagi para awak Guneman, salah
satunya dalam menyunting karya fiksi. “Menyunting fiksi, seperti halnya cerpen
atau puisi, termasuk gampang-gampang susah. Selain kemampuan pemahaman tata
tulis, rasa bahasa dan logika juga harus bermain.” ungkap pemimpin redaksi
Guneman ini.
Pada
kesempatan yang sama, Dr. Asep Taviv Yani, selaku tuan rumah menyampaikan pentingnya
karya bagi seorang guru. Beliau mengutip jargon yang pernah disampaikan mantan
Mendikbud RI, Anies Baswedan, bahwa guru mulya karena karya. “Untuk itu, kesempatan
belajar dalam kegiatan pelatihan ini harus menjadi jalan untuk menghasilkan
karya bagi seorang guru.” ungkap kepala SMKN 4 Kota Bandung ini.
0 Response to "SEHEBAT APAPUN TRAINER TIDAK AKAN BERARTI KALAU HASIL PELATIHAN TIDAK DIPRAKTEKKAN."
Post a Comment