TAHSIN QURAN DI SMA NEGERI 1 CIAWI
Ciawi-Guneman.
“Al... al... bukan ale!”
“Al, ya?”
“Ya, alhamdu. Jangan dipantulkan, alehamdu,
karena bukan qolqolah.”
Itulah secuil percakapan yang terdengar di Masjid Darut Tholibin yang terletak di lantai 2 SMAN 1 Ciawi, Kamis, 14 Februari 2019 siang itu. Tepatnya sekitar dua belas guru tengah antusias belajar mengkaji Alquran bersama guru mapel PAI, Dadang Kohar, S.Pd.I.
Itulah secuil percakapan yang terdengar di Masjid Darut Tholibin yang terletak di lantai 2 SMAN 1 Ciawi, Kamis, 14 Februari 2019 siang itu. Tepatnya sekitar dua belas guru tengah antusias belajar mengkaji Alquran bersama guru mapel PAI, Dadang Kohar, S.Pd.I.
“Ini adalah pertemuan perdana. Insyaallah akan
rutin dilaksanakan setiap Kamis dari mulai pukul 14.00 sampai dengan waktu
asar. Memang pesertanya hampir semuanya ibu-ibu. Hanya Pak Tata saja ini satu
orang bapak-bapak yang mendampingi,” ungkap Pak Dadang Kohar sambil berkelakar.
“Jadi kami ingin memanfaatkan waktu, ketika
anak-anak latihan pramuka aktualisasi, maka kami meluangkan waktu melaksanakan
pengajian di sini. Sebetulnya sudah lama ingin mengadakan pengajian seperti
ini. Alhamdulillah, Pak Dadang langsung merespon,” ungkap Bu Jati, salah satu
peserta pengajian yang paling antusias.
Pak Dadang juga memaparkan bahwa metode yang
digunakan yaitu, Tahsin Quran. Tahsin berasal
dari bahasa Arab yang mempunyai arti memperbaiki, memperkaya, atau menguatkan.
Tahsin Quran juga dapat diartikan sebagai penyempurnaan hal-hal yang berkaitan
dengan kesempurnaan lafaz pengucapan
huruf-huruf Al Quran dan penyempurnaan dalam pengucapan hukum hubungan di
antara huruf dengan huruf yang lain seperti ikhfa,
idzhar, idgham, dan yang lainnya.
“Jadi pada pertemuan pertama ini, peserta secara
bergiliran membaca surah Alfatihah.
Kemudian dikoreksi kesalahan bacaannya, baik makhraj-nya maupun panjang-pendeknya,” jelas Dadang Kohar.
Insyaallah kegiatan ini berkah manfaat. Mengkaji
Al-Quran adalah kemuliaan yang sangat besar untuk manusia. Allah Tuhan Yang
Maha Besar, Maha Tinggi, bermaksud memberikan kepada manusia kemuliaan untuk
berbicara dan berkomunikasi dengan-Nya melalui ayat-ayat Al Quran ini.
Kemuliaan ini tidak diberikan kepada makhluk-makhluk yang lainnya termasuk para
Malaikat. (Edyar-Guneman)
Dengan adanya guru yang membimbing kita akan tahu kekurangan bacaan dan kesalahan makharijul huruf
ReplyDelete