Menumbuhkan Budaya Literasi Keluarga melalui Program Anggit Angglang
Oleh: Saiful Amri, M.Pd.
Pada pertengahan 2018, Grup facebook WJLRC (West
Java Leader’s Reading Challenge) mengumumkan tentang pembukaan Program
Gelak Ceria dengan strategi baru yaitu Anggit Angglang. Ini merupakan salah
satu program yang tersedia pada Web
Literasi Disdik Provinsi Jawa Barat. Strategi Anngit Angglang merupakan
strategi baru yang diluncurkan untuk menyukseskan literasi keluarga di Jawa
Barat.
Saya mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu peserta. Motivasi yang
mendorong kami adalah rasa ingin tahu tentang Anggit Angglang dan keinginan
untuk belajar lebih jauh tentang literasi. Pendaftaran dengan cara mengirimkan
nama salah satu orang tua dan salah satu anak sebagai book buddy. Program ini sungguh menantang karena melibatkan anggota
keluarga.
Saya langsung menemui anak kedua kami, Nabilah Hasanah. Kebetulan, ia
sedang libur karena baru saja lulus dari SMA Negeri 1 Cibingbin, Kuningan. Saat
itu sedang menunggu aktivitas baru sebagai salah satu mahasiswi Strata-1 Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di FKIP UNIKU. Pada 2013, sebetulnya ia pernah mengikuti
Program WJLRC. Waktu itu ia duduk di
bangku kelas delapan SMP. Saat itu ia bersama lima orang temannya dari sekolah
yang sama. Ia pun mampu melalui tantangan sepuluh bulan membaca buku dan
mereviunya. Namun saat itu belum berhasil mendapatkan penghargaan dari Provinsi
Jawa Barat karena terlambat deadline
penyelesaiannya.
Menurut Saya strategi Anggit Angglang ini ‘hebat’ karena semua aktivitas
laporan dilakukan secara online. Kegiatan
berlangsung selama lebih dari satu bulan terhitung mulai dari pengumuman
pendaftaran. Kegiatan ini merupakan pemanfaatan IT secara positif melalui media
sosial facebook. Ini membuktikan
bahwa teknologi dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan.
Kegiatan selanjutnya adalah workshop secara online. Materi disampaikan oleh Ibu Mia Damayanti melalui siaran
langsung pada malam hari. Kekhawatiran muncul bila jaringan internet kurang
bagus sehingga kami tidak bisa mengikuti kegiatan dengan baik. Maklum kami
berdomisili di pedesaan. Mungkin saja
kendala itu bisa dialami oleh peserta lainnya. Maka peraturan dipermudah
sehingga kami mendapat kesempatan memutar video workshop secara offline. Video tersebut tersimpan di facebook Grup Anggit Angglang.
Saya mempelajari materi di malam hari di atas pukul sembilan malam. Workshop
berlangsung beberapa hari. Setiap pembahasan satu materi kemudian diikuti
latihan oleh para peserta. Hasil latihan di-upload di facebook Grup Anggit Angglang. Saya mencatat hal-hal penting yang
harus dipraktikan. Materi dalam Strategi Anggit Angglang terdiri dari lima
teknik, di antaranya; Jumara, Sawarna Sarupa, Ngaprak, Melampah, dan Banar.
Hari tantangan dimulai tanggal 1 Juli 2018. Kegiatan membaca, mereviu
dan mendokumentasikan foto kegiatan pun harus dimulai. Buku yang direkomendasikan
untuk dibaca berjudul Mencintai
Rasulullah: 365 Hari Bersama Nabi Muhammad SAW. Saat itu kami belum
menerima buku yang ditentukan namun diizinkan untuk menggunakan buku lain. Saya
menawarkan enam judul buku kepada book
buddy, yaitu: Keajaiban Kitab Suci
Al-Qur’an, Mukjizat Tahajud & Subuh, Personality Plus, Bagaimana Tetap
Bertumbuh Berkembang dari Jam 9 Pagi sampai Jam 5 Sore, Rahasia Belajar Lulusan
Terbaik Bard High School, dan Kumpulan Kisah Inspiratif & Tips Meraih
Beasiswa dari Penerima Beasiswa Seluruh Dunia. Kemudian book buddy memilih Personality Plus. Peraturan
yang fleksibel membuat kegiatan berjalan lancar.
Saat itu baik saya dan book buddy
masih libur sehingga kegiatan membaca sering dilakukan di pagi dan siang hari.
Kegiatan berlangsung di beberapa tempat karena kami sudah mempunyai jadwal
keluar kota mengisi liburan. Tidak ada kendala yang berarti saat membaca buku
maupun mereviu. Kebetulan book buddy
sudah dewasa sehingga cepat memahami. Saat pengambilan foto dokumen kegiatan,
saya meminta isteri maupun anak pertama kami untuk membantu. Kadangkala saya
sendiri yang mengambil foto kegiatan sehingga dokumen foto didominasi oleh book buddy. Hanya beberapa foto saja yang menampilkan saya bersama book buddy. Langkah berikutnya adalah
mengunggah laporan kegiatan ke website Dinas Pendidikan Jawa Barat. Kegiatan
ini dipandu oleh Pak Boyke Hendarsyah. Langkah terakhir adalah verifikasi
seluruh dokumen untuk memastikan kelengkapan laporan.
Alhamdulillah, kami dapat melewati tantangan Anggit Angglang atas kerja sama
saya, book buddy, dan seluruh anggota
keluarga. Penghargaan pun kami terima berupa piagam dan medali dari Dinas
Perpustakaan Daerah Jawa Barat. Piagam diberikan secara langsung oleh Bapak Dr.
Ir. H. M. Taufiq Budi Santoso, M.Soc.Sc. Kepala Dispusipda Jawa Barat. Sebuah
usaha yang tidak sia-sia.
Penulis:
Pegiat
Literasi Kabupaten Kuningan dan Praktisi Pendidikan di SMPN 2 Cimahi.
0 Response to "Menumbuhkan Budaya Literasi Keluarga melalui Program Anggit Angglang"
Post a Comment