CINTA KAUS KAKI
oleh
Atik Koswara, S.Pd
Musik
grunge hari itu menambah kesakralan pada jiwa-jiwa yang hilang arah, dengan
gaya rambut ala vokalis Nirvana(Kurt
Cobain) menambah keperkasaan pada Dora yang secara harfiah bahwa dia adalah
seorang perempuan yang mempesona ayu nan jelita. Memang Dora ini seorang
fanatisme musik grunge yang sudah mendarah daging semenjak ia duduk di bangku Sekolah
Menengah Pertama dan mulai menggila pada saat ia masuk perguruan tinggi,mulai
dari gaya rambut hingga pola hidup vokalis Nirvana ia tiru tanpa sedikitpun
terlewatkan.Sebagai seorang perempuan Dora sangat represif terhadap laki-laki
yang ingin mendekatinya kecuali menjadi teman bermain musik baru ia bersukarela
untuk bersahabat,kecintaannya terhadap musik grunge menjadikannya liar dalam
segala hal.
Setiap
gitar yang dimainkanDoratak ubahnya seorang laki-laki yang sedang dibuai dan
dibelai mesra dengan manjanya,gerakan jari jemari nakalnya seakan mengggelitik
setiap jengkal tubuh tak ada nada yang pals renyah saat didengar seakan semua
laki-laki tertunduk dan takjub padanya. Memang kehidupan Dora tidak seberuntung
anak lainnya Karena ia sudah ditinggal pergi sang Ayah tercinta pada saat ia
duduk di Sekolah Dasar,sosok Ayah merupakan sosok yang sangat penting baginya
namun ia hanya bisa pasrah dan berdoa dengan kepergiannya ke surga Allah. Semenjak
ditinggal Ayah tercinta banyak perubahan pada dirinya mulai gaya hidup maupun
prilaku yang tidak sama dengan anak lainnya ia seperti kehilangan jati diri.
Pertemuannya
dengan Frans di belakang Kampus membuatnya takjub dengan permainan
gitarnyasehingga ia terpesona seakan luluh sehingga ia menaruh hati padanya,
namun Frans yang sok alim dan pura-pura tak peduli tak menyurutkan Dora untuk
mengenal lebih dalam jauh kelubuk hatinya. Pertemuan pertamanya menyibakkan
rasa bergejolak dan gemuruh dijiwa yang seakan membuatnya terlena dan terbius apicinta
yang buta,rona cinta mulai menyelimuti jiwayang sedang kasmaran dalam dekapan
sang pujangga.Di dalam kamar yang penuh dengan poster Kurt Cobain dan CD player
yang acak kadut bertaburan di setiap sudut kamar, Dorasambil mendengarkan musikkesukaannya
yang berjudul Smells Like Teen
Spirit dan Come as You Are menambah
kegundahan hatinya semakin menjadi dan merana seakan tak bisa hidup lebih lama
mana kala teringat Frans, sama halnya vokalis Nirvana (Kurt Cobain)yang mati bunuh diri pada saat itu sepertidrama yang seakan
tak kunjung padammeninggalkan tanda dan tanya buat penggemarnya sampai
sekarang.
Disela
waktu perkuliahan Dora mengajak Frans untuk bermain musik bersama, berangkatlah
mereka berserta teman lainnya ke Studio Fish yang berlokasi di dalam perumahan
elit Kota Bogor. Di dalam studio mereka memainkan musik grunge Nirvana karya
Kurt Cobain dan Gun N Roses yang saat itu hits di zamannya.Dora sebagai Vokalis
sekaligus memainkan gitar dengan cabikan pada senar gitar semakin liar dan memukau bagi penikmat seni tentunya.
Seperti
dipermainkan hatinya tanpa penjelasanDora merasa sangat jengkel dan marah pada Frans,
namun apa daya karena cintaannya selain musik Nirvana juga terhadap Fransmembuatnya
tak berdaya seperti keledai yang jatuh kedalam lubang terdalam sehingga enggan
untuk naik kembali ke atas dan menerima segala apa yang terjadi sebagai
takdirnya.Satu bulan telah berlalu akhirnya Doramulai melupakan Franssosok yang
sok acuh dan tak butuh bahkan seperti tak peduli padanya, tanpa Dora sadari
ternyata Frans pun sama menaruh rasa padanya namun ia seorang laki-laki yang
pemalu dan tak mau ketika ia suka kepada Perempuan langsung berucap dan berkata
“Aku
Suka Kamu”karena di dalam kamusnya tak ada kata itu.
Pertemuannya
ke tiganya diawal bulan Desember membawa kabar cerita yang tak bisa digambarkan
oleh keduanya, cita, asa dan rasa mulai tumbuh dan berkembang saat mereka
berdua menjadi satu atas nama cinta yang agung nan suci walupun tapa ikatan
pernikahan sudah menjadi pundi-pundi kebahagian bagidua sejoli yang dimabuk asamara
tanpa berucap”Aku Cinta Kamu dan kamu Cinta Aku” telah lahir dan terjalin
atas dasar kedewasaan.Setiap hari adalah masa terindah manakala sepasang sejoli
yang dimabuk cinta tenggelam dalam alunan melodi menyibak prahara, akhirnya
cinta Dora tak bertepuk sebelah tangan ada cinta dari Franssecara bersama untuk
menyatukan persepsi jalinan asmara dari Dora dan Frans jadi satu kata “Love”.
Pertemuannya
dengan Frans merupakan hal yang paling indah ia berharap Frans bisa melindungi
dan mengajarkannya banyak hal namun kemesraan yang hadir membutakan mereka pada
jurang kenistaan, kenikmatan yang tanpa sadar menyeretnya ke dalam jurang kenikmatan
dunia yang seolah-olah tak ada hardik dan hukum atas dasar nama cinta yang
dapat menggadaikan aqidah dan akhlak agamapun tak jadi dasar dan acuan bagi
mereka yang terkubur dalam kenikmatan dunia.Memang manusia tidak adayang tau
tapi Tuhan maha tau manakala setiap tindak tanduk yang kita lakukan tanpa harus
bersembunyi dibalik jeruji atau di dalam tanah sekalipunbahkan cacing yang
menggeliat dan menari seakan mengisyaratkan bahwa manusia hanya menunggu
kematian dan hisabnya.Cinta yang Dora berikan pada Frans hanya cinta sesaat
yang membawanya pada permasalahan akhirat,Dorasadar dengan memberikan cinta
yang tak lazim pada Frans sebagai bukti cintanya hanya membawa keegoan
masing-masing. Cinta suci nan murni hanya sebait kata-kata saja namun dalam
pengaplikasiannya sirna dan dikalahkan oleh akal dan pikiran kotor yang
menggerayangi napsu belaka.
Upaya
Dora untuk memepertahankan cintanya pada Frans sirna sudah dengan hadirnya
seorang perempuanteman sekelas Frans yang aduhai bohai berparas cantikbak seorang putri keraton
mengalahkannya dalam segala hal, namun Dora menang dengankepiawaiannya dalam memetik
gitar sertapandai menyayikan bait-bait lagu sendu dan grunge.Hatinya hancur
remuk bagaikan dicabik-cabik serigala lapar yang sekali santap hilang segala
yang ada di hadapnya,kecemburuannya mulai menjadi manakala Fransberjalan
bersama Dona teman sekelasnya.
“Cemburu boleh buta ya
jangan nanti tak bisa jalan yang ada nabrak tembok dan pagar” ucap Desi salah
satu teman Dorasambil tertawa sedikit sinis, “ia Des guakan ilfil juga liat si
dia jalan sama cowo gua” kedekatan Frans dan Dona bukan
hanya di Kampus namun di luar juga mereka sering terlihat jalan bersama.
Dona
salah satu teman akrab Frans yang setiap saat ada untuk Frans yang mengalahkan
cinta Dora manakala Doratak ada Donalah yang ada disampingnya itu yang terjadi
dan menjadi bahan perbincangan para sahabatDora. Naas memang kepalsuan yang
dibuat keduanya seolah-olah melelehkan dan melumerkan coklat yang ada ditangan
anak kecil menjadikan orang lain salah sangka dan salah tangkap terhadap mereka
berdua terutama Dora sang keksih pujaan.
Dona
pun merasa demikian dengan apa yang dia dapatkan dari para sahabat Dora terhadapnya
menyibakkan seribu bahkan jutaan pertanyaan mulai memenuhi isi otaknya yang siap
meledak setiap saat.
“Plent
ko kaya ada yang janggal ya pada persahabatan kita?’
“kenapa
Don? menurut gue sih biasa saja!”
“Tuh
sahabat cewe lu kaya yang aneh gitu liat gue, kaya liat setan aja!”
“itu
sih perasaan lu aja kali!”
Frans
mulai merasakan adanya persamaan dengan Dona bahwa para sahabat pujaan hatinya
menilai negatif terhadap kedekatannya dengan Dona, namun Frans menganggap
semuanya biasa saja.Bak bola salju yang menggelinding semakin hari semakin
besar juga permasalahannya dengan Dora semakin hari semakin semrawut bagai
mobil butut yang acak kadut. Keadaan mulai berubah seratus delapan puluh
derajat kemesraan yang tumbuh mulai hilang dengan seiringnya waktu dan
peradaban zaman yang jauh bahkan melintasi waktu dan batas cakrawala, Dora pun
mulai meninggalkan Frans mundur secara teratur perlahan namun pasti seolah-olah
ia adalah penjahat karbitan yang baru keluar dari penjara yang tidak penting
untuk ditemani apalagi didekati. Hati Frans teramat sakit ketika ia ditinggal
begitu saja tanpa perlawanan dan melawan untuk mempertahankan diri dari segala
bentuk serangan yang ada disegala penjuru, seperti tak ada rasa sesal di dalam
jiwa Dora yang pernah beradu kasih bahkan beradu syahwat untuk kenikmatan
sementaranya. Layaknya kaus kaki yang sudah dipakai lalu dibuang begitu saja
tak ada upaya dari keduanya untuk memperbaiki bahkan memikirkannya entahlah,
Frans yang terlanjur mencintainya seolah hilang pikiran bahkan hilang nyawa
untuk sementara ketika mengingatnya.
Frans
hanya berharap suatu saat nanti bahwa setiap permasalahan tak harus ditinggal dan
dilepas serta dihempaskan bagai angin lalu begitu saja, ada solusi trik dan
intrik atau dengan sulap yang sekali bim salabim segala masalah terpecahkan
ataudengan cara lain untuk diselesaikan secara bersama bukan sepihak. Iamemang
cuek dan acuh tapi ia juga seorang lelaki yang punya hati untuk dipahami.Teman
hanya sekedar pelipur lara bukan tempat menyampaikan cinta dan hasrat seperti
apa yang dituduhkan terhadapny. Frans seperti hilang arah manakala Dora menjauh
tak ada kabar berita seperti ditelan bumidan tak ada logika untuk bisa menyamakan
persepsi lagi baginya,kini hanya bertemankan kesendirian dan lamunan hanya alcohol
dan rokokditangannya yang jadi candu, bukan cinta yang dulu dipuja dan
diagungkan sebagai candu kehidupan nan kekal abadi. Ia hancur,remuk, lemah
bahkan lepekseperti gorengan yang sudah tiga hari tidak laku tanpa jamahan pembeli
tergelatak begitu saja ditinggal penjual bahkan siap di eksekusi dan dibuang
ketong sampah ataupun ketempat kotor lainnya.
Demikian
dengan Dona iasangat terpukul dengan perlakuan Dora yang menganggapnya sebagai perebut
sahabat, di dalam kamarDonaberteriak seperti kesurupanhingga membuka tabir langit
menembus langit ketujuh bahkan ke nirwana sekaligus. Dona enggan untuk bertemu
bahkan menyapa Frans karena sakit hatinya terhadap Dora tak bisa ia terimanasi
memang sudah menjadi bubur Frans dan Dora memang harus berpisah dengan
kecemburuan yang tak sepatutnya ia lontarkan kepada Dona.
Cinta
tak hanya untuk dinikmati bahkan diperkosa hingga titik nadir untuk mencapai
titik orgasme, tapi bagaimana cara kita untuk mempertahankannya secara sakral
dengan ikatan pernikahan hingga akhir janah. Tak ada kabar yang indah setelah
kepergian Dora yang pindah ke perguruan tinggi
lain entah karna sakit hati atau memang sudah seharusnya pergi, hanya sakit
yang didapat oleh Frans dengan penuh rasa dan harap ia menunggu sang pujaan
hati yang tak kunjung datang bahkan hadir di depannya hanya untuk sekedar
berjumpa.
11 Oktober 2018
Atik Koswara, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Cariu
0 Response to "CINTA KAUS KAKI"
Post a Comment