WABAH MENULIS DAMPAK RAMADAN DI MEDIA SOSIAL
WABAH MENULIS DAMPAK RAMADAN DI MEDIA
SOSIAL
Karya: Ratna Muda Ningrum
Bulan
Ramadan adalah bulan suci umat terbanyak di Indonesia. Berbagai aktivitas
dilakukan pada waktu sebelum hingga sesudah Ramadan berakhir. Sebelum Ramadan,
setiap orang sibuk dengan berbagai persiapan. Saat Ramadan, mereka berusaha mengisi kegiatan yang diyakininya
berpahala. Menjelang akhir Ramadan, setiap orang sibuk menyambut Idul
Fitri. Aneka acara pun dikemas agar mereka
betul-betul dapat menjadikan ibadah pada bulan Ramadan bermakna dan bernilai
ibadah.
Media
sosial yang saat ini menjadi “sahabat terakrab” merupakan sarana untuk menyampaikan berbagai ide dan
aktivitas yang dilakukan setiap orang. Tanpa disadari, wabah menulis menyebar
dengan dahsyat. Semuanya ternyata terampil merangkai kata untuk menyampaikan
apa pun yang dianggap dapat menampilkan unggahan baru pada media sosial
miliknya.
Banyak
orang yang menyatakan bahwa menulis itu “sulit”. Namun, tulisan-tulisan yang
diunggah berupa permohonan maaf, ucapan selamat, serta berbagai kata bijak saat
Ramadan menunjukkan bukti bahwa semua “bisa” menulis. Kreativitas
penyampaiannya pun beragam.
Agar
penyebaran wabah menulis di media sosial
membuat setiap orang lebih bermartabat,
perlu diperhatikan hal-hal
berikut:
1)
Tulisan yang diunggah harus karya sendiri. Jika tulisan
meneruskan karya orang lain, tidak usah malu menuliskan sumber tulisan aslinya.
Justru, kita harus malu jika karya orang lain dianggap karya sendiri.
2) Tulisan yang diunggah
diniatkan ibadah, bukan ingin mendapatkan pujian setiap orang.
3)
Foto atau gambar yang disertakan harus bermakna dan tidak
menimbulkan fitnah atau konflik.
Sebagai kaum literat, semoga
wabah menulis dampak Ramadan membuat kualitas diri menjadi umat yang lebih
terhormat dan bermartabat. Melalui tulisan, setiap insan bisa menjadi lebih
mulia di hadapan Tuhan, jika tulisan yang dipublikasikan menebarkan manfaat
agar umat lebih taat pada Yang Maha Memberi Rahmat.
Sukabumi,
4 Mei 2019
Bingkisan
Ramadan dari Ratna Muda Ningrum
Penulis:
Ratna Muda Ningrum, Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Cisaat, Ketua MGMP Bahasa
Indonesia Kabupaten Sukabumi
0 Response to "WABAH MENULIS DAMPAK RAMADAN DI MEDIA SOSIAL"
Post a Comment