GALERI PAHLAWAN DEVISA
oleh Vera Verawati*)
Tahukah
Anda cerita sesungguhnya yang ada di balik tembok penampungan seorang calon
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)? Sulis seorang ibu muda yang baru saja melahirkan
anak pertamanya yang belum genap 6 bulan usianya, datang dari sebuah dusun di Mojokerto
ke sebuah penampungan untuk para calon TKI dengan harapan secepatnya bisa
bekerja di luar negeri dengan upah yang besar sehingga mampu membebaskan diri
dari lilitan hutang. Dia tidak pernah menyadari bahwa perlu proses dan
keberuntungan hingga dia bisa berangkat secepatnya.
Pada
kenyataannya tidak sesederhana yang Sulis pikir setelah hampir 6 bulan menunggu
barulah dia bisa berangkat ke negara tujuan. Hal menarik untuk diketahui
adalah justru masa menunggu sebelum diberangkatkan.
Sekelumit kisah dan latar belakang salah seorang tenaga kerja kita, dan masih
banyak lagi Sulis-Sulis lain yang datang dari berbagai sudut negeri ini dengan
latar belakang berbeda berikut segudang
cerita rumit hidup mereka di baliknya.
Pernahkah
Anda bayangkan hidup di sebuah rumah penampungan yang ukurannya tidak sesuai
dengan jumlah penghuni di dalamnya? Juga keterbatasan ruang gerak mereka
dilengkapi menu makanan yang kadang tidak layak. Belum lagi setiap mau tidur
kita harus rebutan kasur dan mencari tempat yang nyaman untuk tidur. Tanpa
makanan tambahan atau asupan gizi yang cukup. Layaknya tenaga yang akan diguna
dengan sangat keras. Sungguh dilematik bukan? Untuk sebuah harapan
perbaikan masa depan mereka korbankan setiap hal paling berharga dalam hidup
mereka yakni orang-orang tercinta (Ibu, anak, suami, saudara, dan teman-teman
baik tentunya).
Dinas
Ketenagakerjaan sebaiknya bekerjasama
dengan instansi yang bergerak dalam perlindungan perempuan lebih giat lagi dalam
melakukan pembinaan terhadap calon Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang akan diberangkatkan terutama masa
menunggu selama di penampungan. Karena justru fase yang paling membutuhkan
dukungan adalah ketika menunggu pemberangkatan tersebut. Penulis sendiri adalah
bagian dari Tenaga Kerja Wanita yang pernah merasakan langsung hidup di penampungan.
Konflik yang terjadi pada setiap tenaga kerja wanita kita yang mendorong mereka
akhirnya memilih bekerja di luar negeri tanpa mempedulikan berbagai
konsekuensinya bahkan nyawa pun siap dipertaruhkan.
Bukan
sekali ini kita menyaksikan berita di televisi tentang beberapa TKI kita yang
pulang tinggal nama. Tapi tidak sedikit dari mereka yang kembali dengan
keberhasilan bahkan mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk sesama. Namun
yang menjadi inti bagaimana kita menyiapkan calon TKI kita untuk tetap menjadi
pribadi-pribadi yang optimis dan berangkat dengan sebuah tekad yang bulat serta
niat yang baik disertai keimanan yang tetap tertanam. Psikologis para calon
Tenga Kerja Wanita perlu dipersiapkan utnuk menjadi pekerja keras namun tetap
memiliki etika dan kepribadian yang mencerminkan Indonesia sebagai negara yang
berbudaya Timur.
Berbagai
persoalan hidup yang melatarbelakangi keberangkatan TKI kita menjadi penyebab
terjadinya pengembalian dari negara tujuan dengan alasan adanya gangguan
psikologis pada tenaga kerja kita. Hal ini sebenarnya bisa kita antisipasi bila
mana selama di penampungan para calon TKI kita tetap mendapatkan asupan yang
tepat sasaran terutama dengan kondisi psikologis mereka. Dibutuhkan pendekatan
serta komunikasi yang intens kepada mereka. Seharusnya tidak saja pihak jasa
pemberangkatan TKI saja yang bertanggung jawab tapi dibutuhkan kerjasama
berbagai pihak terkait. Dan support
yang paling besar dibutuhkan adalah dukungan dari keluarga.
Berdasarkan
pengalaman penulis, sebagian TKI kita terutama yang sebelumnya pernah bekerja
di luar negeri (Timur Tengah) hampir 80% dari mereka pernah mengalami kekerasan
yang dilakukan oleh majikan atau keluarga majikan, namun sebagian dari mereka
tidak berani untuk menceritakan ataupun melaporkanya karena segala keterbatasan
yang dirasakan mereka. Tapi dikarenakan tuntutan yang pada akhirnya memaksa
mereka untuk memilih bekerja ke luar negeri lagi untuk alasan tersebut mereka memilih negara yang berbeda dengan
harapan tidak mengalami kekerasan lagi di negara tujuan berikutnya.
Dari
berbagai kisah yang penulis dengar dari setiap calon TKI sangatlah disayangkan
jika pihak-pihak terkait tidak melakukan perbaikan di berbagai sistem pemberangkatan
mereka. Sedangkan sumbangan devisa yang dihasilakan menurut data dari Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Tahun
2018 saja mencapai 70 triliun rupiah. Tidaklah seimbang dengan fasilitas yang
didapat oleh calon TKI kita. Maka dari itu mari kita bekerja sama untuk
membantu TKI kita mempersiapkan mental mereka menjadi para pekerja yang
berkualitas namun tetap membawa nama baik negeri kita sebagai negeri beradab Timur.
Komunikasi
yang intensif selama di penampungan, serta perbaikan gizi pada menu makanan dan
tempat yang layak untuk menerima pendidikan selama menunggu pemberangkatan
menjadi kebutuhan verbal untuk mereka. Motivasi dari orang-orang terdekat
maupun dari PJTKI mereka berasal pun menjadi penunjang yang menentukan untuk
para calon TKI yang akan berangkat. Mari kita tetap berfikir positif dan
ingatlah tujuan awal keberangkatan untuk memperbaiki tarap hidup keluarga. Jagalah
etika dan tetap dalam jalur yang diajarkan agama masing-masing. Laporkan hal-hal
yang dirasa tidak sesuai dengan kontrak kerja kepada MOM (Minister of Manpower) Kementrian Tenaga Kerja di luar negeri atau
kedutaan setempat saat anda tiba di negara tujuan.
Tetaplah
bersabar saat Anda menunggu keberangkatan. Nikmati waktu dengan mendekatkan
diri pada Tuhan serta saling memotivasi dengan sesama calon TKI. Yakinlah
sebaik-baik rencana yakni rencana Tuhan. Maka dari itu optimisme harus tetap
terjaga. Untuk seluruh pihak terkait mari kita perbaiki sitem yang ada agar
terciptanya GALERI PAHLAWAN DEVISA dengan warna-warni yang lebih baik lagi.
Amin. (Waroeng Ilmu-Cirendang, 30 April 2019).
Penulis:
Vera Verawati, lahir di Jambi, 01 Juli 1979. Bekerja sebagai Chef Waroeng Ilmu,
Cirendang, Kuningan. HP: 083866062124. Email: veraverawati299@gmail.com
Penyunting: Saiful Amri,M.Pd.
0 Response to "GALERI PAHLAWAN DEVISA"
Post a Comment