BARBERS BARAYA DESA BERAKSI DI L3
Garut.Guneman.
(21/10). Satu Pemandangan menarik tersaji di pagi yang cerah ini. Selepas upacara
penaikan bendera, 12 kursi berderet di selasar depan koperasi dan ruang
laboratorium komputer. Terlihat para pemuda yang tergabung sebagai peserta
pelatihan keterampilan pangkas rambut dari LPK Baraya Desa sudah siap dengan “senjata”
pemangkas mereka. Satu persatu siswa SMPN 3 Limbangan dengan antusias mengikuti
program pangkas rambut massal ini
Program
ini merupakan hasil kerjasama LPK Baraya Desa yang bergerak khusus di bidang pendidikan
keterampilan pangkas rambut, dengan SMPN 3 Limbangan. Rencananya program ini
akan berlangsung secara rutin setiap dua bulan sekali di sekolah berjuluk eL-Three atau L3 ini.
Menurut
Yanto Ardianto selaku pendiri LPK Baraya Desa program kerjasama yang bersifat
sosial ini diharapkan dapat menguntungkan
kedua belah pihak. Bagi LPK tentunya bisa mendapat kesempatan untuk ruang
praktek bagi para peserta pelatihan, sedangkan bagi pihak sekolah mendapat
layanan pangkas rambut gratis terutama bagi siswa yang rambutnya sudah cukup untuk
dirapikan.
Lebih
lanjut Yanto yang asli penduduk Banyuresmi ini menjelaskan bahwa LPK Baraya
Desa sudah berbadan hukum dalam bentuk yayasan dan bergerak secara non profit.
LPK ini lahir dari hasil gagasannya yang merasa terketuk hatinya setelah
melihat banyaknya pemuda di desanya yang menganggur. Berangkat dari kepedulainnya
tersebut ia berkoordinasi dan bekerja sama dengan perangkat Desa Banyuresmi tempat ia tinggal. Ahmad Hidayat, selaku
kepala desa yang kebetulan dulunya juga pemangkas rambut menyambut baik gagasan
ini. Pada 2015 dimulailah program pemberian pelatihan pangkas rambut kepada
para pemuda yang ada di 15 RW di Desa Banyuresmi.
Dari
awal 15 pemuda program semakin berkembang dan mendapat sambutan yang luar
biasa. Para pemuda yang kebetulan berstatus menganggur dengan sukarela bergabung
dalam program ini. Bahkan pada perkembangannya LPK Baraya Desa juga menampung
para peserta yang statusnya bukan pengangguran. Dari sejak berdiri sampai
sekarang tercatat sudah 180 peserta yang sudah lulus dan membuka lahan kerja
pangkas rambut secara mandiri. Mereka tidak hanya bergerak di Garut dan Bandung,
tapi juga di Singapura dan Malaysia.
Besar
harapan Yanto bahwa program yang dirintisnya ini akan mendapat apresiasi dari
pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Ia berharap pemerintah bisa membantu
pendanaan untuk penyediaan peralatan dan ruang belajar dan praktek cukur,
karena semua yang dilakukannya betul-betul bernilai sosial dan tidak dipungut
biaya.

0 Response to "BARBERS BARAYA DESA BERAKSI DI L3"
Post a Comment