LARA
karya HJ. Titin Supriatin (Depok)
Suara lirih menegun sepi
Kicau burung tak terdengar lagi
Semilir angin kian menepi
Surya bersinar terik sekali
Bunda duduk seorang diri
Bercucuran keringat menghias pipi
Perasaan hati semakin sepi
Mata terpejam mulut terkunci
Napas kencang menahan emosi
Bergolak, berkobar luka di hati
Semakin perih
Semakin pedih
Keindahan tak berpenghuni
Kepekaan tak tertata
Bunga-bunga layu tak tersirami
Bingkai lepas tak tersambung lagi
Asa yang tercipta menghempas duka
Meluluhkan cita yang terbina
Hampa menyelinap dada
Bunda tak kuasa menerima
Gejolak rasa menghempaskan lara.
Suara lirih menegun sepi
Kicau burung tak terdengar lagi
Semilir angin kian menepi
Surya bersinar terik sekali
Bunda duduk seorang diri
Bercucuran keringat menghias pipi
Perasaan hati semakin sepi
Mata terpejam mulut terkunci
Napas kencang menahan emosi
Bergolak, berkobar luka di hati
Semakin perih
Semakin pedih
Keindahan tak berpenghuni
Kepekaan tak tertata
Bunga-bunga layu tak tersirami
Bingkai lepas tak tersambung lagi
Asa yang tercipta menghempas duka
Meluluhkan cita yang terbina
Hampa menyelinap dada
Bunda tak kuasa menerima
Gejolak rasa menghempaskan lara.
0 Response to "LARA"
Post a Comment