SEMARAK PERINGATAN BULAN BAHASA SMPN 2 KADUNGORA
Oleh
Sumyati, M.Pd.
Gebyar Bulan Bahasa merupakan puncak
peringatan bulan bahasa yang dilaksanakan Senin, 28 Oktober 2019. Acara ini
dibuka secara resmi oleh kepala SMPN 2 Kadungora Hj. Mas Cucu Julaeha, S.Pd.I,
M.Pd. setelah upacara bendera. Kegiatan bulan bahasa ini merupakan program
tahunan yang diselenggarakan OSIS SMPN 2 Kadungora. Dalam sambutannya, Ibu Hj.
Mas Cucu Julaeha menyatakan bahwa kegiatan ini untuk menumbuhkan semangat patriotisme
dan nasionalisme peserta didik. Melalui kegiatan ini diharapkan para siswa
lebih mengenal jauh tentang makna Bhineka Tunggal Ika, kebersamaan, gotong
royong untuk menjalin persatuan dan kesatuan yang dimulai dari
kelompok-kelompok kecil atau kelas. Dari kegiatan ini diharapkan dapat tumbuh
kebiasaan-kebiasaan siswa sehingga melekat erat menjadi karakter yang tidak
tergoyahkan.
Puncak kegiatan Bulan bahasa yang
ditunggu-tunggu seluruh siswa dibuka dengan suguhan tari kolosal yang memukau
dibawah asuhan guru Seni Budaya, Utju Djubaedah, S.Pd.I. dan Yunita, S.Pd.
Tarian-tarian yang melambangkan kebhinekaan, merupakan perpaduan tari-tari
daerah nusantara seperti: tari dari Jawa
Barat, Sumatra Barat, Aceh, Bali, Jawa Tengah dan sebagainya.Pertunjukkan ini
diakhiri dengan pembacaan Sumpah Pemuda oleh sala satu personilnya.
Bagaimana cara SMPN 2 Kadungora
memperingati Bulan bahasa?
Sejak awal bulan Oktober tradisi tahunan
program bulan bahasa telah disosialisasikan kepada peserta didik mulai kelas
VII hingga kelas IX. Program ini disambut secara antusias, bahkan kegiatan ini
telah mereka tunggu-tunggu sebagai ajang uji kompetensi dan krestifitas. Karena
itulah, para siswa disibukkan untuk persiapan menyambut Bulan Bahasa. Setiap
kelas pada dasarnya ingin menjadi yang terbaik, oleh karenanya wali kelas
dengan para siswa bersatu padu melalukan persiapan yang matang.
Minggu keempat, Senin, 21 Oktober hingga
25 Oktober 2019 digelar berbagai perlomban, seperti: LCT atau Lomba Cerdas
Cermat, menulis (cerita pendek, cerita fantasi, puisi); membaca (pidato dalam
bahasa Indonesia, biantara dalam bahasa
Sunda, reading newsdalam Bahasa
Inggris), puisi; bercerita dalam bahasa indonesia; mendongeng dalam bahasa
Sunda; lomba merancang pakaian adat daerah dari barang bekas/daur ulang. Setiap
cabang perlomban melibatkan seluruh guru bahasa, guru seni dan budaya, guru PKN
dan IPS untuk menjadi dewan juri. Kegiatan ini meskipun diselenggarakan pada
saat KBM, tetapi tidak mengganggu aktifitas KBM. Anak-anak belajar seperti biasanya,
karena jadwal kegiatan dibuat secara bertahap. Hanya peserta lomba saja yang
diperkenankan mengikuti kegiatan selama lomba berlangsung. Jika telah selesai
kegiatan diperkenankan untuk kembali ke kelasnya masing-masing.
Semua pinalis juara 1, 2 dan 3 naik ke
pentas pada acara puncak Bulan Bahasa ini. Acara yang digelar di lapangan SMPN
2 Kadungora ini, disaksikan secara langsung oleh seluruh siswa dan guru. Hari
ini tidak ada KBM di dalam kelas, akan tetapi anak-anak belajar mengapresiasi pertunjukkan
keterampilan berbahasa dan pertunjukan seni budaya nusantara. Dengan harapan
setelah kegiatan ini kemampuan dan kreatifitas dalam berbahasa, bersastra dan
seni budaya semakin meningkat.
Acara yang paling heboh adalah fashion show. Acara ini berbeda dari
biasanya, karena pada saat ini para siswa dituntut untuk merancang sendiri
busana dari barang bekas. Perjuangan para siswa berminggu-minggu pada hari ini
dengan bangga mereka tampilkan. Setiap kelas pria dan wanita secara berpasangan
berlenggak-lenggok mempertunjukkan aksinya. Teriakan dan tepuk tangan sangat
meriah menyambut aksi para jagoannya.
Dengan bangga, para pemenang mendapatkan
sertifikat dan hadiah sebagai pernghargan atas kreatifitas dan prestasinya.
Semoga apa yang mereka dapatkan dapat menjadi motivasi baik bagi dirinya juga
bagi teman-temannya, sehingga pada kesempatan berikutnya kualitas karya mereka
lebih bermutu lagi sehingga dapat berkompetisi di ajang yang lebih besar.
Mengapa SMPN 2 Kadungora
merayakan peringatan Bulan Bahasa. Apakah hubungan Bulan Bahasa dengan Sumpah
Pemuda?
Setiap
tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.
Karena pada waktu itu dicetuskannya Sumpah Pemuda, untuk mempersatukan
bangsa-bangsa di nusantara yang pada tahun 1928 masih berada dalam penjajahan
Belanda. Perjuangan bangsa indonesia yang bersifat kedaerahan masih belum juga
membuahkan hasil, Indonesia masih belum merdeka. Oleh karena itu para pemuda
melakukan kongres pemuda yang membuahkan kesepakatan yaitu Sumpah Pemuda.
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku bertumpah darah satu tanah air Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
Perbedaan suku bangsa, bahasa, ras, adat
istiadat dan agama dapat dipersatukan dalam negara kesatuan Republik Indonesia
dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda tetapi satu tujuan
yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Rasa syukur kita
terhadap anugerah kemerdekaan yang telah dipersatukan oleh para pemuda pada
waktu itu dengan melakukan kongres pemuda, sehingga menghasilkan sebuah
kesepakatan yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Atas dasar itulah, penggunaan istilah Bulan Bahasa pada bulan Oktober. Karena Bahasa
Indonesia diakui sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi Negara Indonesia. Semoga
persatuan dan kesatuan bangsa bisa dimulai dari persatuan dan kesatuan siswa
dari dalam kelasnya.
0 Response to "SEMARAK PERINGATAN BULAN BAHASA SMPN 2 KADUNGORA"
Post a Comment