Hijrah dan Pengorbanan
oleh Hj. Nur Aisah
Kepala SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis, Indramayu
Kepala SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis, Indramayu
Hari
itu adalah hari Ahad, namun untuk suamiku tidak ada kata libur. Tiap hari harus
menjajakan dagangannya bersama sepeda tua yang setia menemani. Keliling dari
warung ke warung menitipkan kerupuk yang digoreng sendiri, tidak ada rasa malu
sedikitpun yang ada hanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan persiapan melahirkan anak kami
yang kedua. Keringat senantiasa
membasahi
tubuhnya karena
setiap hari sejak
pagi sampai siang hari berkeliling untuk berjualan. Sore harinya harus bekerja sebagai penjahit di tetangga
sebelah. Terkadang aku merasa kasihan kepada suamiku yang banting tulang untuk
mencukupi kebutuhan
hidupa keluarga kami. Aku sendiri tidak bisa membantu
suami hanya berusaha untuk hidup hemat agar bisa menabung untuk biaya
persalinan nanti.
Malam
itu pukul 11.30 hari Minggu tanggal
24 Desember 1995, anakku yang kedua lahir di rumah bidan langganan periksa
kandungan,
hanya ditemani oleh suami.
Anak kami terlahir perempuan yang kami
beri nama Zainab Arifin . Kami bertiga masih menempati rumah kakak iparku yang
pertama di Desa Trusmi Kulon.
Sampai
satu saat, pada
bulan Juli 1996 kami kedatangan tamu dari Bandung. Beliau mengatakan bahwa aku
harus menghadap Dekan perihal pemberian SK pengangkatanku sebagai guru PNS di
daerah Indramayu. Aku gembira bercampur bingung apakah harus berangkat ke
Bandung dengan meninggalkan bayi yang masih kecil atau aku mengabaikan
panggilan tersebut karena tidak tega dengan bayiku. Aku bermusyawarah dengan
suami tentang panggilan tersebut, aku meminta pendapat suami namun dengan sedikit memaksa juga, agar aku diijinkan oleh suami.
Suamiku
orang yang sangat lembut, dia tidak mau menyakiti hatiku akhirnya aku diijinkan
untuk memenuhi panggilan tersebut dan keesokan harinya aku dan suamiku pergi ke
Bandung, si kecil aku bawa karena masih dalam pemberian ASI (air susu ibu). Dua
kali aku ke Bandung dalam rangka memenuhi persyaratan yang harus dipenuhi, dan
akhirnya aku mengambil SK (surat keputusan) pengangkatanku sebagai CPNS SD di
daerah Indramayu. Daerah yang belum pernah aku kenal dan aku datangi sebelumnya, yaitu di SD Sumuradem VI di
Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu. Setelah berpamitan dengan para tetangga
akhirnya kami berangkat ke Desa Sumuradem dengan diantar beberapa teman
akrabku.
Mulailah
hijrahku di daerah yang sangat sepi jauh dari keramaian, setiap malam hanya
terdengar suara binatang malam, karena kebetulan kami ngontrak di rumah dekat
kebun dan kuburan keluarga yang punya rumah kontrakan. Tetangga baruku sangat
baik dan ramah terkadang bermain-main ke rumah kontrakan sambil bercerita
keadaan lingkungan di tempat kontrakanku. Tidak mudah menerima keadaan ini, jauh dari teman-teman dan saudara
yang selama ini sudah baik kepadaku. Di sekolah aku disambut baik oleh kepala
sekolah di tempat mengajarku, aku bertemu dengan temanku sesama PGSD yang sudah
terlebih dahulu ditempatkan
di
sekolah yang sama. Sedikit terhibur setelah bertemu dengan teman-temanku, namun
tetap saja ada rasa sepi kasihan kepada suamiku hanya di rumah menemani Zainab
yang baru berusia 6 bulan.
Aku
berusaha menjadi guru yang baik dan mencoba aktif dalam setiap kegiatan, memang
setelah kehadiranku dan temanku, sekolah yang aku tempati menjadi sekolah
favorit. Satu-satunya sekolah yang menyelenggarakan seleksi masuk kelas satu
untuk yang mau daftar ke sekolah ini. Perlombaan demi perlombaan kami menangkan, sehingga membuat sekolah tempat tugasku
semakin terkenal. Sekolah dan guru-guru di tempatku disegani oleh
sekolah-sekolah lain,
bahkan ketika itu kami bisa tampil ke acara TVRI dalam acara cerdas cermat tingkat
SD. Aku merasa bangga dan puas atas prestasi anak-anak binaanku, suatu keberhasilan itu memang harus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh.
Penulis adalah pernah menjadi guru SD di
SD Sumuradem VI Kecamatan Sukra Kabupaten Indramayu kemudian tahun 2004
melimpah menjadi guru matematika di SMPN 1 Anjatan Kabupaten Indramayu sekarang
Kepala SMPN Satu Atap 2 Haurgeulis Kabupaten Indramayu. Penulis alumni PGSD
IKIP Bandung, FKIP Unwir Indramayu dan IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Penulis
lahir di Cirebon tanggal 28 Oktober 19973 menikah dengan Arifin Affandi dan
dikarunia dua orang putri yang sudah hafidzah. Sekarang tinggal di Desa Patrol
Lor Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu. Penulis juga mempunyai yayasan
Pendidikan Islam Bina Al Khoir, pendidikan yang melayani gratis bagi anak-anak
yatim dan yatim piatu.
0 Response to "Hijrah dan Pengorbanan"
Post a Comment