MERAIH INSPIRASI DI TNPG 2019
oleh Hj. Sri Sunarti, M.Pd.
Pengumuan Temu Nasional Guru Penulis yang diadakan salah satu penerbit sudah tersebar, bahkan melalui WA grup TNGP terasa seru sekali dengan pesiapan pertemuan tersebut. Namun, tugas saya sebagai pengawas sekolah juga sebagai Fasilitator Nasional PPK,GTK Kemendikbud harus dilaksanakan. Saya berdoa semoga kegiatannya tidak bersamaan, sehingga saya dapat menghadiri TNPG 2019 .
Perasaan galau menyelimuti hati saya, serasa Bu Toyib yang tak pulang-pulang. Bagaimana tidak, saya setelah bertugas di Kota Solok, Bali ,dan pada 16 s.d 21 Des bertugas di Hotel Horison Ciledug Jakarta serta 22 s.d.23 Desember kegiatan TNPG. Akhirnya dengan ijin keluarga saya memutuskan tidak pulang, tetapi melanjutkan kegiatan TNPG 2019. Akhirnya pada 21 Desember saya pindah ke Hotel Dafam Ekspres yang dekat Balaikota Pemprov DKI Jakarta.
Rasa lelah tak kurasakan karena keinginan bertemu dengan para penulis seantero nusantara. Sejenak, saya rehat di hotel menunggu sahabat-sahabat: Bu LIlis Yuningsih, Bu Eko Indrawahyuni, dan P Haris. Kami dari Indramayu, alumni Sagusabu Kota Cirebon.
Pagi menyapa dan kami berbenah menuju ke acara di Aula Balaikota. Di Aula Balaikota sudah ramai dan kursi barisan depan dan tengah sudah penuh terisi. Sebelum acara di mulai kami berswafoto mengabadikan momen fenomenal. Spanduk besar dengan gagah menyambut kami . Di sisi kanan kiri beberapa peserta memanfaatkan bakat enterpreunernya. Tidak ketinggalan saya mulai mengambil pesanan kayu Bajakah untuk oleh-oleh dan pesanan beberapa teman pengawas sekolah. Beberapa cinderamata seperti Kaos Mediaguru, Batik Madura berhadiah buku, kerudung dari Sumatra Barat , bsedikituku-buku karya penulis mediaguru tidak lepas dari korban lapar mata saya. Walaupun ada perasaan kecewa, karena pk.9.30 tas mediaguru laris manis, sehingga saya tidak kebagian, kata panitia hanya menyediakan 200 tas.
Acara hari pertama banyak inspirasi , apalagi ketika CEO Mediaguru P Mohammad Ihsan memberikan sambutan dan menyemangati kami. Terus terang ada perasan sedih karena P Eko tidak hadir , hanya doa yang kami panjatkan agar sehat selalu sehingga kami dapat bertemu kembali. Pada acara tersebut , Selain pemberian penghargaan, beberapa penulis dari penerbit penyelenggara juga menyampaikan kiatnya bagaimana bukunya menjadi bestseller. Selain itu, mereka juga berbagi bagaimana dampak menulis buku bagi prestasinya, dan topik lainnya yang dipandu oleh pembawa acara yang energik, yaitu Bu Yuli Rahmawati dan Bu Wiwik.
Selain undangan,para peserta baik dari kalangan widyaswara, pengawas sekolah,kepala sekolah, guru bahkan ada beberapa siswa yang hadir dalam acara tersebut. Mereka sebagai penggerak literasi yang akan membawa perubahan bagi dunia pendidikan dan masyarakat di darerahnya maupun motivator dalam berliterasi.
Acara di Baikota tidak terasa berakhir menjelang sore dilanjutkan dengan kegiatan di Perpusnas , tempat buku- buku penulis alumni penerbitan ini dapat dinikmati di sini. Kegiatan yang penuh kesan dan inspirasi tidak terasa mengantarkan kami kembali ke hotel untuk rehat.
Pada hari kedua, pagi-pagi kami dengan penuh semangat menuju Stasiun MRT Lebak Bulus. Subhanallah, Stasiun MRT Lebak Bulus memerah oleh antrian peserta TNPG. Kami datang untuk bersilaturahim . Kami duduk nyaman di MRT dan semua bangku terisi oleh 511 orang . Peserta termasuk saya tidak melewatkan moment tersebut . Saya memanfaatkan waktu dengan berswafoto buku karya saya MenebarKarakter Sampai Papua dan membaca Buku Selamat Datang Mas Nadiem yang ditulis oleh 74 penulis alumni mediaguru. Buku yang luar biasa dan menginspirasi . Semoga buku tersebut dibaca, dan aspirasinya didengar serta ditindaklanjuti oleh Mas Menteri Nadiem Makarim.
Acara dilanjutkan menuju Gedung Kemendikbud dan di sana disuguhkan kisah militan para editor yang menginspirasi dan kisah inspiratif dari beberapa peserta. Kegiatan yang super fenomenal karena dihadihari oleh banyak peserta tanpa paksaan yang digerakkan oleh hati demi kecintaannya pada literasi yaitu mengobarkan penjadi pemenang. Saya pun menjadi pemenang karena dapat memutuskan untuk hadir di acara penting ini dan meraih inspirasi yang sangat berguna. Acara TNPG 2019 memang fenomenal, sukses, dan menginspirasi.
Penulisnya adalah Hj. Sri Sunarti, M.Pd. kelahiran Indramayu, 24 Mei 1965 , Pengawas SMP jenjang SMP di Dinas Kabupaten Indramayu, selain itu sebagai Fasilitator Nasional PPK , GTK Kemendikbud. Pegiat Literasi di Indramayu. Aktif di Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Anggota Rumah Puisi Asnur, aktif di kepengurusan Komunitas Literasi Dermayu (Kolider) , dan partisipan Dewan Kesenian Indramayu. Selain itu karyanya dibukukan dalam buku kumpulan puisi, cerpen, karya tulis ilmiah, dan memor. Emailnya: sri.sunartis@gmail.com
Pengumuan Temu Nasional Guru Penulis yang diadakan salah satu penerbit sudah tersebar, bahkan melalui WA grup TNGP terasa seru sekali dengan pesiapan pertemuan tersebut. Namun, tugas saya sebagai pengawas sekolah juga sebagai Fasilitator Nasional PPK,GTK Kemendikbud harus dilaksanakan. Saya berdoa semoga kegiatannya tidak bersamaan, sehingga saya dapat menghadiri TNPG 2019 .
Perasaan galau menyelimuti hati saya, serasa Bu Toyib yang tak pulang-pulang. Bagaimana tidak, saya setelah bertugas di Kota Solok, Bali ,dan pada 16 s.d 21 Des bertugas di Hotel Horison Ciledug Jakarta serta 22 s.d.23 Desember kegiatan TNPG. Akhirnya dengan ijin keluarga saya memutuskan tidak pulang, tetapi melanjutkan kegiatan TNPG 2019. Akhirnya pada 21 Desember saya pindah ke Hotel Dafam Ekspres yang dekat Balaikota Pemprov DKI Jakarta.
Rasa lelah tak kurasakan karena keinginan bertemu dengan para penulis seantero nusantara. Sejenak, saya rehat di hotel menunggu sahabat-sahabat: Bu LIlis Yuningsih, Bu Eko Indrawahyuni, dan P Haris. Kami dari Indramayu, alumni Sagusabu Kota Cirebon.
Pagi menyapa dan kami berbenah menuju ke acara di Aula Balaikota. Di Aula Balaikota sudah ramai dan kursi barisan depan dan tengah sudah penuh terisi. Sebelum acara di mulai kami berswafoto mengabadikan momen fenomenal. Spanduk besar dengan gagah menyambut kami . Di sisi kanan kiri beberapa peserta memanfaatkan bakat enterpreunernya. Tidak ketinggalan saya mulai mengambil pesanan kayu Bajakah untuk oleh-oleh dan pesanan beberapa teman pengawas sekolah. Beberapa cinderamata seperti Kaos Mediaguru, Batik Madura berhadiah buku, kerudung dari Sumatra Barat , bsedikituku-buku karya penulis mediaguru tidak lepas dari korban lapar mata saya. Walaupun ada perasaan kecewa, karena pk.9.30 tas mediaguru laris manis, sehingga saya tidak kebagian, kata panitia hanya menyediakan 200 tas.
Acara hari pertama banyak inspirasi , apalagi ketika CEO Mediaguru P Mohammad Ihsan memberikan sambutan dan menyemangati kami. Terus terang ada perasan sedih karena P Eko tidak hadir , hanya doa yang kami panjatkan agar sehat selalu sehingga kami dapat bertemu kembali. Pada acara tersebut , Selain pemberian penghargaan, beberapa penulis dari penerbit penyelenggara juga menyampaikan kiatnya bagaimana bukunya menjadi bestseller. Selain itu, mereka juga berbagi bagaimana dampak menulis buku bagi prestasinya, dan topik lainnya yang dipandu oleh pembawa acara yang energik, yaitu Bu Yuli Rahmawati dan Bu Wiwik.
Selain undangan,para peserta baik dari kalangan widyaswara, pengawas sekolah,kepala sekolah, guru bahkan ada beberapa siswa yang hadir dalam acara tersebut. Mereka sebagai penggerak literasi yang akan membawa perubahan bagi dunia pendidikan dan masyarakat di darerahnya maupun motivator dalam berliterasi.
Acara di Baikota tidak terasa berakhir menjelang sore dilanjutkan dengan kegiatan di Perpusnas , tempat buku- buku penulis alumni penerbitan ini dapat dinikmati di sini. Kegiatan yang penuh kesan dan inspirasi tidak terasa mengantarkan kami kembali ke hotel untuk rehat.
Pada hari kedua, pagi-pagi kami dengan penuh semangat menuju Stasiun MRT Lebak Bulus. Subhanallah, Stasiun MRT Lebak Bulus memerah oleh antrian peserta TNPG. Kami datang untuk bersilaturahim . Kami duduk nyaman di MRT dan semua bangku terisi oleh 511 orang . Peserta termasuk saya tidak melewatkan moment tersebut . Saya memanfaatkan waktu dengan berswafoto buku karya saya MenebarKarakter Sampai Papua dan membaca Buku Selamat Datang Mas Nadiem yang ditulis oleh 74 penulis alumni mediaguru. Buku yang luar biasa dan menginspirasi . Semoga buku tersebut dibaca, dan aspirasinya didengar serta ditindaklanjuti oleh Mas Menteri Nadiem Makarim.
Acara dilanjutkan menuju Gedung Kemendikbud dan di sana disuguhkan kisah militan para editor yang menginspirasi dan kisah inspiratif dari beberapa peserta. Kegiatan yang super fenomenal karena dihadihari oleh banyak peserta tanpa paksaan yang digerakkan oleh hati demi kecintaannya pada literasi yaitu mengobarkan penjadi pemenang. Saya pun menjadi pemenang karena dapat memutuskan untuk hadir di acara penting ini dan meraih inspirasi yang sangat berguna. Acara TNPG 2019 memang fenomenal, sukses, dan menginspirasi.
Penulisnya adalah Hj. Sri Sunarti, M.Pd. kelahiran Indramayu, 24 Mei 1965 , Pengawas SMP jenjang SMP di Dinas Kabupaten Indramayu, selain itu sebagai Fasilitator Nasional PPK , GTK Kemendikbud. Pegiat Literasi di Indramayu. Aktif di Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Anggota Rumah Puisi Asnur, aktif di kepengurusan Komunitas Literasi Dermayu (Kolider) , dan partisipan Dewan Kesenian Indramayu. Selain itu karyanya dibukukan dalam buku kumpulan puisi, cerpen, karya tulis ilmiah, dan memor. Emailnya: sri.sunartis@gmail.com
0 Response to "MERAIH INSPIRASI DI TNPG 2019"
Post a Comment