Kekuatan Jiwa yang Terlupakan
Karya Windie Evakuasi
(SMP Negeri 3 Padalarang)
Masa pandemi seperti sekarang ini, perhatian lebih tertuju pada kesehatan fisik. Berbagai upaya dilakukan agar badan sehat dan kuat. Beragam minuman dan makanan bergizi serta suplemen disediakan untuk menunjang kesehatan fisik kita dan keluarga.
Tapi, sadarkah? Terkadang kita lupa memperhatikan kesehatan psikis atau kesehatan jiwa. Padahal hal ini jauh lebih berpengaruh dibandingkan kesehatan fisik.
Orang yang memiliki mental kuat atau kesehatan psikis yang prima, akan jauh lebih sehat daripada yang lemah. Mereka yang lebih bisa menerima kenyataan pandemi, akan jauh lebih sehat daripada yang tidak menerima kenyataan.
Pikiran dan perasaan negatif yang ditimbulkan dari pandemi dan segala dampaknya akan melemahkan sistem pertahanan tubuh. Semua itu membuat mikroorganisme akan mudah menyerang tubuh sehingga rentan sakit.
Oleh karenanya, mulai sekarang. Mari kita menjaga kesehatan fisik dan psikis. Tidak hanya di masa pandemi tapi juga di sisa usia. Mari singkirkan pikiran serta perasaan negatif. Apalagi bagi seorang muslim. Berpikiran positif atau berhusnuzhan adalah bagian dari kebaikan yang akan menjadi ibadah dan mendatangkan pahala. Insya Allah.
Bukankah bagi seorang muslim, bahwa semua taqdir Allah itu baik? Jika manusia diuji dengan kondisi yang tidak menyenangkan, maka ia bersabar. Sebaliknya, jika ia diuji dengan kondisi yang menggembirakan, maka bersyukurlah.
Jadi, kedua kondisi itu akan menjadi baik baginya. Sehingga, tidak ada alasan lagi untuk berpikiran dan berperasaan negatif. Mari terima kenyataan! Bahwa sekarang kita sedang dalam kondisi pandemi. Memang, belum bisa beraktivitas normal lagi. Belum bisa belajar dan mengajar dengan tatap muka lagi.
Biarlah, Allah yang mengatur semuanya. Kita ikhlaskan hati untuk bisa menerima taqdir. Kita pasrahkan jiwa dan raga pada-Nya. Insyaa Allah dengan wabah seperti itu, akan lebih sehat jiwa dan raga.
Apa dan siapalah kita yang tak akan mampu menentang taqdir Allah. Hal yang bisa dan harus kita lakukan, hanyalah menerima dan menjalani taqdir dengan ikhlas. Lalu berupaya beradaptasi dengan kehidupan baru. Tentu saja semua itu dengan tetap di jalan-Nya dan tetap dalam koridor syariatNya.
Karya
Windie Evakuasi
SMP Negeri 3 Padalarang
Penyunting: Mardiah Alkaff
0 Response to "Kekuatan Jiwa yang Terlupakan"
Post a Comment