Cinta Tak Bersyarat
Puisi-Puisi, karya : Vivi Trijatah Handayani
Cinta Tak Bersyarat
Memutar waktu ke masa lampau
Menguak lembar-lembar kenangan
Akan cinta kasihmu yang tiada batas
Berpacu di setiap detak jantungku
Doa yang tak lelah kau panjatkan
Mengalir di setiap aliran darahku
Ketegaranmu menjadi tulang di ragaku
Ibu…
Seiring waktu berlalu
Aku harus pergi
Membentang jarak yang kian jauh
Menunda sua dalam hitungan angka
Mengukir rindu yang tak berrtepi
Meski duka yang kau rasa
Kau rela melepas kepergianku
Ibu…
Ajari aku tentang cintamu
Tentang cinta tak bersyarat
Cinta yamg nyata tanpa meraba
Cinta yang patut tanpa menuntut
Cinta yang tulus tanpa mengendus
Cinta yang memiliki tanpa menguasai
Cinta yang sederhana tapi bermakna
Agar cintaku bersahaja seperti cintamu
Gabuswetan, 7 Desember 2019
Tanyaku
Batu karang itu tak lagi setegar dulu
Perlahan mulai terkikis oleh khianat
Perlahan mulai rapuh oleh ragu
Ribuan tanya menyergap
pada jiwa yang berkelana
Entah siapa yang salah
Mungkinkah laut tempatnya bernaung
yang tak bisa melindungi dan mengayomi
Ataukah karna hempasan ombak dan badai
yang begitu dahsyat menghantam
Atau mungkin kesalahan itu ada padanya
yang terlalu pasrah dan setia
Entahlah…
Semua tiada pernah terjawab
Batu karang harus tetap diam
Hanya kehadiran camar sebagai pelipur lara
penghapus duka
Pemberi semangat untuk tetap berdiri kokoh
Menjalani hidup pada garis ketentuanNya
Hingga waktu menjadikannya tiada....
Gabuswetan, Januari 2017
Titip Rinduku
Menjejakkan kaki di bumi Laskar Pelangi
Menjemput sisa-sisa rindu pada lemah kelahiran
Sentuhan angin hangat kurasa
Menyusup ke rongga-rongga jiwa
Semerbak wangi kamboja menebarkan aroma duka
Barisan batu-batu nisan menyapa tanpa suara
Aku bersimpuh di pusaramu
Menahan sesak yang bergelayut di dada
Menyeruakkan ribuan tanya
Kemarin masih kutatap wajahmu
Membisu dalam kesakitan dan ketakberdayaan
Tak lagi kurasa belaian kasihmu
Tak lagi kudengar panggilan sayangmu
Bahkan lirih rintihmu pun tak terdengar
Detk-detik helaan nafasmu adalah harapan
Namun sang Kuasa Maha Penentu
Dan akhirnya sebelah sayapku pun patah
Ayah, dengarlah
Gemuruh ombak menderu
Menembus relung-relung kalbu
Diselingi jeritan manja para bocah
Kala riak gelombang menerpa jemari mereka
Membangkitkan kenangan
Menyeret sukma ke batas fatamorgana
Ayah, lihatlah
Semburat surya masih secerah dulu
Kokohnya batu karang masih setegar dulu
Birunya laut masih seperti dulu
Seperti kala kita masih bersama
Melewati senja membalut cakrawala
Ayah .…
Kini kau telah tiada
Meninggalkan suka duka dunia fana
Menuju gerbang keabadian
Ayah .…
Berbaringlah dengan tenang
Kutitipkan kenangan dan rinduku padamu
Biarlah kelak kan menjadi cerita kita di surga nanti
Tentang Penulis
Vivi Trijatah Handayani, lahir di Belitung, 30 April 1972. Guru Bahasa Indonesia di SMPN 1 Gabuswetan, Indramayu. Karyanya pernah dimuat dalam buku Antologi Puisi Ibu dan buku Kumpulan Pantun Nasihat ( Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Pantun) bersama Komunita Perkumpulan Rumah Seni Asnur.
0 Response to "Cinta Tak Bersyarat"
Post a Comment