Antologi Puisi Dini Aura Insani
NIRWANA PERTIWI
Senyum hangat dari sang mentari
Membuat flora meneteskan butiran embun pagi
Fauna terjaga menambah kegirangan pagi
Dakilah Kerinci agar kau dapat menghayati
Berlayarlah ke Nihiwatu
Merindu di laut biru
Pawana membelai lembut rambutmu
Untuk menghiburmu yang sedang sendu
Terik mentari mengernyitkan dahi banjir berpeluh
Es kuwut mengenyahkan peluh semrawut
Udang saus padang melenyapkan perut yang meronta
Kau susuri setiap sudut bumi pertiwi agar kau dapat menikmati
Nirwana pertiwi
Anugerah Tuhan yang perlu kau syukuri dan kasihi
Jangan kau nodai keelokan nirwana pertiwi
Indonesia nirwana pertiwiku
Tasikmalaya, 10 September 2019
INTUISI BASKARA
Cakrawala membiarkanku menetap disana
Berbaring di atas gumpalan awan
Mengangan-angankan kau yang berada di buana
Menengadah menatapku dengan senyum menawan
Apalah dayaku
Hanya seorang baskara
Yang amat berintuisi semu
Bernala-nala tentangmu penaka kentara
Aku hanya seorang baskara
Tak kuasa membelaimu
Hanya menatapmu sendu ditengah binarku
Membendung rindu ditiap tuturan parau
Aku ayal memejam kala malam
Kekalutan intuisi amat tajam
Nestapa ku kirim pada rembulan
Yang tak semu bak intuisiku
AKU PEMUDAMU
Nak, bangun!
Bangun dari mimpi indahmu
Kita belum hidup dalam sinar purnama
Kita masih hidup di masa pancaroba
Jangan kau terbelenggu kesenangan dalam mimpi
Perjuanganmu akan lebih sulit
Karena melawan bangsamu sendiri
Nak, aku membutuhkan pemuda
Aku,pemudamu
Ku kepalkan tangan keras di dada
Ku ikrarkan janji sumpah setia pada negeri
Sumpah ku sebagai pemudamu
Semangatku akan selalu membara
Aku tak akan mundur sampai titik darah penghabisan
Setetes darahku akan mengubah masa depanmu
Karena darahku mengalir dalam dirimu
Kau satu satunya tempat hidup dan saksi matiku
Terima kasih,nak
Masa depanku ada ditangan para pemuda hebat
Aku Indonesia, Nusantara
Aku satu satunya ibu pertiwimu
TUAN YANG TERSIRAT DI KALBU
Pawana menuntun sehelai daun lontar memarani genggaman kecilku
Tertulis “hana nguni hana mangke tan hana nguni tan hana mangke”
Ku terperanjat
Bagaimana mungkin ku lupakan pokok pangkalku
Ada dahulu ada sekarang
Tidak ada dahulu tidak ada sekarang
Aku berdiri tegak karena masa lalu
Nusantara bersatu itu karena masa lalu
Teruntuk tuan,
Ku tulis dengan pena hitam pekat beraksara sunda kuno
Tertulis aku bahagia
Perjuangan masa lalu terlukis di masa sekarang
Tuan, tingkaplah
Kala malam menjelang sinar rembulan yang kau sebut ada diatas langit hadir
Di dalam bilikku berwujud binar lentera
Tanpa seekor burung merpati, sehelai daun lontar dan nipan, ku dapat
Bertukar kabar dan melihat seseorang yang ku sayang
tuan yang tersirat di kalbu,
Aku penghuni abad 21, sejarah adalah bahagiaku
Tasikmalaya, 04 Maret 2020
ROMAN SURGAWI
Garis hidup merombak denyut
Jasad yang semula berada di pondok
Kini menetap di loka asing
Tanpa Adam yang mendampingi
Demi memermak denyut
Ia berjerih payah tuk sang buah hati
Berhajat sang buah hati berbudi pekerti
Merelakan kurun perkembangan sang buah hati
Kini,
Peluh menghiasi tiap kerutannya
Tak ada lagi perona pipi dan pemulas bibir
Hanya seulas senyum menghiasi roman surgawi
Dialah ibu, mama, emak, mamak, ataupun bunda
Tiap raganya menuntun pada syurga
Syurga yang berada di telapak kakinya
Ku berhajat Tuhan,
Lindungi roman surgawiku sampai akhir hayatku
Tasikmalaya, 13 September 2019
Terkenang
Menengadah,
74 tahun Indonesia merdeka
Sang saka merah putih berkibar mencakar langit
Sorak sorai, “Merdeka”
Sinar oranye menghiasi laut biru
Biru, merindu
Terbayang nanar mata sendu
Pamit, tak kembali beradu
Bersimbah darah, menangis pasrah
Mengusap tangis di sudut mata
Dia telah tiada
Membela nusantara, bumi pertiwi
Terjaga,
Terkenang aku akan sang pemuda
Gagah perkasa, lantang berucap “Merdeka”
Dia sang pejuang lahir dari rahimku, anakku
Tasikmalaya, 05 September 2019
Penulis :
Dini Aura Insani, siswa kelas XII IPA 2, SMA Negeri 1 Ciawi-Kab. Tasikmalaya. Memiliki hobi menulis. Pernah memenangkan lomba karya tulis tingkat JAwa Barat Juara 1, dan lomba Menulis Esai Tingkat Nasional juara 3
0 Response to "Antologi Puisi Dini Aura Insani"
Post a Comment